PROGRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT <=====> MAKMUR BERSAMA WONG CILIK MELALUI APBD UNTUK RAKYAT ===== HELPING TO PEOPLE TO HELP THEMSELF

Rabu, 25 September 2013

USAHA SESEK BAMBU PAK SANIDI

Aktivitas sehari-hari Pak Sanidi adalah bersama bambu-bambu yang ada di depan rumahnya. Mulai memotog, menyigar sampai mengayam. Aktivitas Pak Sanidi adalah usaha Sesek bambu; sebuah pekerjaan yang mungkin tampak aneh di jaman sekarang, karena pada jaman sekarang rata-rata pilihan msyarakat cenderung pada membuat dinding tembok. 

Namun bagi Pak Sanidi mempuyai sebuah keyakinan bahwa walaupun kebanyakan orang ingin membuat rumah tembok; namun pastinya masih banyak masyarakat yang masih butuh sesek guna membangun rumahnya. Jadi Pangsa pasar usaha Pak Sanidi adalah masyarakat kurang mampu, dimana masih identik dengan rumah dengan dinding sesek bambu. Lelaki berumur 60 Tahun dan kini sudah bercucu tiga ini dalam sehari rata-rata mampu membuat 2 buah sesek. Satu buah sesek di jual ke pasaran seharga Rp. 35.000,- dengan rata-rata biaya operasional yang harus di keluarkan sebesar Rp. 15.000,-. dalam melakukan kegiatan usahanya Pak Sanidi melakukanya sendiri. Profesi ini sudah di tekuni Pak sanidi 5 Tahun terakhir ini. 

Awalnya Pak Sanidi bekerja sebagai Kuli Bangunan; namun karena factor usia maka tenaga Pak Sanidi sudah tidak begitu kuat lagi untuk bekerja sebagai Kuli Bangunan sehingga Pak Sanidi memutuskan untuk membuat usaha kecil-kecilan guna mengisi waktu di sisa usianya. Kendala yang di hadapi Pak Sanidi adalah masalah modal untuk membeli bahan baku berupa Bambu lonjoran dan pengadaan alat kerja. Karena terkadang ketika harus “Kulakan” bambu, Pak Sanidi harus menunggu sesek-seseknya laku terjual. Rencananya melalui Program PPKM, Pak Sanidi berharap banyak dapat memperoleh modal usaha guna mengembangkan usahanya. Karena Program PPKM melalui UPKu mungkin satu-satunya lembaga keuangan yang layak dan mampu di akses oleh usaha kecil. Pak Sanidi berharap bahwa nantinya PPKM akan selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Semoga….
....Baca Selengkapnya >>>>

BANTUAN JAMBAN : ANUGRAH BAGI MBAH JAKIRAH


Semua orang pasti memimpikan mendapatkan kehidupan yang layak baik di masa kecil, masa muda maupun masa tua. Namun tidak semua orang merasakan nikmat kecukupan tersebut dan terkadang harus merasakan pahitnya hidup berada dalam garis kemiskinan. Bagi Rumah tangga Miskin mungkin duka nestapa dalam keseharian sudah merupakan bagian menu sehari-hari dan beranggapan bahwa memang sudah di takdirkan menjadi orang miskin.

Mbah Jakirah adalah wanita tua renta yang kini sudah berusia 80 Tahun merupakan salah satu warga Desa Tunggulrejo yang masuk dalam data PPLS 2008. Mbah Jakirah hidup seorang diri mendiami rumahnya; putra-putrinya sudah berkeluarga dan mencari kehidupan sendiri bersama rumah tangganya. Berdasarkan keterangan dari tetangga sebelah. Alasan mbah Jakirah harus hidup sendiri di sisa usianya karena rata-rata putra-putrinya kondisinya juga masih kekurangan dalam mencukupi kebutuhan keluarganya, sehingga mbah Jakirah tidak mau menjadi beban bagi putra-putrinya. Mbah Jakirah mmegang Prinsip selama masih bisa berusaha sendiri maka mbah jakirah akan tetap hidup mandiri sampai tutup usia. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mbah Jakirah jualan jajanan ringan di rumahnya yang hasilnya tak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Untungnya terkadang walau tidak rutin, putra-putrinya masih bersedia membantu memberikan bantuan keuangan ala kadarnya guna menunjang hidup mbah Jakirah. Dalam kondisinya yang sudah tua renta ada satu hal yang membuat mbah Jakirah merasa menderita dalam menjalani hidup; yaitu ketika harus membuang air besar, mbah Jakirah harus berjalan turun ke sungai dengan jalanan yang susah bagi orang seusia mbah Jakirah. Belum kalau buang hajat/air besar itu pada malam hari tentu tidak bisa dibayangkan derita mbah Jakirah. Harapan terbesar beliau adalah bagaimana mempunyai sebuah Jamban sendiri yang mana itu merupakan kebutuhan penting bagi dirinya karena keterbatasan fisik yang mulai lemah. Ucapan syukur kepada Allah SWT tak henti-hentinya terucap oleh mbah Jakirah, waktu di beritahu bahwa dirinya merupakan calon penerima bantuan Jamban dari Program PPKM Provinsi Jatim tahun 2011. Mbah Jakirah juga berharap bahwa orang-orang kecil selalu di openi oleh pemerintah biar bisa hidup secara layak. Tentu bagi mbah Jakirah; bantuan jamban adalah anugrah..
....Baca Selengkapnya >>>>

Rabu, 16 Juni 2010

PROGRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT
(PPKM) PROVINSI JAWA TIMUR


LATAR BELAKANG

Kemiskinan pada hakekatnya adalah permasalahan klasik namun senantiasa menjadi isu yang aktual terutama tentang bagaimana pendekatan dan strategi yang tepat untuk menanggulanginya. Salah satu konsepsi dan paradigma yang saat ini cukup populer dikembangkan adalah melalui pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya bertujuan mewujudkan kesejahteraan, kedaulatan dan kemandirian. Kesejahteraan tercermin dari peningkatan kualitas hidup lahir batin dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, terutama di bidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Kedaulatan terbentuk dari derajad partisipasi yang mampu dilakukan masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan. Sedangkan kemandirian terwujud dari kemampuan swadaya dan gotong-royong masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sendiri melalui pendayagunaan segenap potensi baik sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan masyarakat, modal finansial maupun modal sosial yang ada.

Demi mendukung pencapaiannya secara optimal maka aktifitas pembangunan desa dan kelurahan memerlukan adanya faktor penggerak dari dalam masyarakat itu sendiri (inner will) berupa kemauan untuk berpartisipasi sekaligus mendayagunakan kemampuan swadaya dan gotong royong dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini diperlukan fasilitasi penumbuhan komitmen, kesediaan sekaligus prakarsa nyata dari masyarakat agar mampu berpartisipasi aktif dalam pengelolaan pembangunan (community based participation) yang dimulai dengan mendayagunakan segenap potensi yang dimilikinya (resourches based development).

Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki komitmen yang kuat untuk melaksanakan Program Penanggulangan Kemiskinan yang diberi istilah menyejahterakan wong cilik sebagai ikon kultural yang bagi masyarakat miskin di Jawa Timur. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam RPJMD Jawa Timur Tahun 2009-2014 yang menjelaskan bahwa visi dan misi pembangunan daerah adalah terwujudnya Jawa Timur yang makmur dan berakhlaq dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan misi pembangunan daerah adalah mewujudkan Makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat.

Strategi penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur difokuskan pada: (i) pemberian bantuan langsung (cash transfer) pada RTM yang berkategori sangat miskin dan miskin yang berdasarkan data PPLS 2008 sangat miskin sebesar 481.048 RTM (16%) dan miskin 1.249.716 RTM (41%), (ii) pemberdayaan masyarakat terutama ditujukan pada rumah tangga hampir miskin (near poor) yang berdasarkan data PPLS 2008 sebesar 1.346.424 RTM (43%), (iii) pengembangan usaha mikro dan kecil terutama ditujukan pada kelembagaan usaha yang feasible tetapi belum bankable yang selama ini digeluti oleh masyarakat miskin.

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat (PPKM) merupakan program yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian usaha ekonomi produktif masyarakat Desa/Kelurahan melalui pengembangan skala usaha dan peningkatan pendapatan maupun pemenuhan kebutuhan dasar RTM sesuai dengan kebutuhan. Melalui program tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan serta kemandirian RTM berkategori sangat miskin, miskin, serta mendekati miskin, serta menjaga keberadaan RTM berkategori mendekati miskin serta miskin agar tidak menurun menjadi sangat miskin.

Program tersebut dirancang berdasarkan basis data yang akurat, dilaksanakan secara berkesinambungan dengan sasaran yang jelas, mekanisme kegiatan yang sistematis, serta indikator keberhasilan yang terukur. Tahapan mekanisme dalam pelaksanaan PPKM dirancang agar dapat melibatkan partisipasi aktif dari RTM dengan dipadu modal sosial serta sumberdaya yang dimiliki sehingga dalam realisasi kegiatan akan benar-benar tepat pelaksanaan, tepat tujuan, tepat sasaran, tepat waktu, serta tepat manfaat.

TUJUAN UMUM
PPKM bertujuan mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian usaha ekonomi produktif masyarakat Desa/Kelurahan melalui pengembangan skala usaha dan peningkatan pendapatan maupun pemenuhan kebutuhan dasar RTM sesuai dengan kebutuhan.

TUJUAN KHUSUS
  1. Meningkatkan peranserta aktif RTM dalam pengambilan keputusan pembangunan secara terbuka, demokratis dan bertanggungjawab.
  2. Mengembangkan kemampuan usaha dan peluang berusaha dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi RTM.
  3. Menciptakan kesempatan kerja melalui pengembangan usaha dalam rangka mengatasi pengangguran.
  4. Meningkatkan kualitas rumah tinggal RTM dan sarana prasarana usaha sebagai investasi yang mendukung pengembangan ekonomi lokal dan penanggulangan kemiskinan.
  5. Menguatkan kapasitas kelembagaan agar berfungsi dan berperan optimal sebagai pengelola program penanggulangan kemiskinan maupun pengelolaan pembangunan desa/ kelurahan pada umumnya.
  6. Mengoptimalkan kemitraan antar-stakeholders dalam rangka mewujudkan keterpaduan dan keberlanjutan program penanggulangan kemiskinan secara partisipatif.
RUANG LINGKUP

Tahap Awal

Tahap Awal PPKM dialokasikan pada lokasi baru yang dimaksudkan untuk memberikan landasan bagi pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan dengan lingkup kegiatan meliputi kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat, melalui:
  • Kegiatan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) RTM meliputi :
  1. Simpan Pinjam (UEP-SP) untuk RTM kategori miskin dan mendekati miskin berupa permodalan dan pengembangan sarana prasarana usaha yang didukung oleh Lembaga Keuangan Mikro yang mampu memberikan layanan permodalan secara mudah, murah dan cepat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas usaha dan kualitas pekerjaan RTM.
  2. Hibah Bergulir (UEP-Hibah Bergulir) untuk RTM sangat miskin berupa hibah ternak sebagai sarana pengembangan modal sosial dan mendorong terciptanya interaksi sosial antar RTM;
  • Kegiatan dukungan penyediaan Sarana dan Prasarana RTM (Sarpras RTM) meliputi antara lain: perbaikan Rumah Tinggal RTM dan lingkungannya dalam bentuk plesterisasi / perbaikan rumah, jamban keluarga, dan air bersih.
  • Kegiatan peningkatan SDM adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial demi mendukung penciptaan peluang usaha baru dan pengembangan usaha yang telah ada.
Tahap Penguatan
Tahap penguatan PPKM dialokasikan pada komunitas/Pokmas RTM di sejumlah Desa/Kelurahan yang telah mendapatkan alokasi pada tahun sebelumnya. Tahap Penguatan antara lain meliputi:
  1. Menguatkan kapasitas kelembagaan UPKu agar berfungsi dan berperan optimal sebagai pengelola program penanggulangan kemiskinan maupun lembaga pelayanan keuangan di Desa/ Kelurahan.
  2. Mengembangkan kemampuan usaha dan peluang berusaha bagi RTM kategori miskin dan mendekati miskin yang menjadi anggota Pokmas UEP dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraannya.
  3. Mengembangkan usaha layanan sosial melalui sistem keterjaminan sosial bagi RTM kategori sangat miskin.
  4. Mengembangkan jaringan usaha ekonomi dengan berbagai pihak untuk mendukung peningkatan perekonomian perdesaan.
....Baca Selengkapnya >>>>