PROGRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT <=====> MAKMUR BERSAMA WONG CILIK MELALUI APBD UNTUK RAKYAT ===== HELPING TO PEOPLE TO HELP THEMSELF

Kamis, 10 Juni 2010

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDESAAN BERBASIS TEKNOLOGI IB KAMBING BOER (KAMBING TIPE DAGING) UNTUK MASA DEPAN


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber : www.ppkm-jatim.com

Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan perkembangan populasinya tercatat sejak lebih dari 65 tahun yang lalu. Kata ”Boer” artinya petani.
Kambing ini adalah satu-satunya kambing jenis pedaging yang ada di dunia karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Dapat dipasarkan ketika bobot badannya 35 - 45 kg saat berumur 5 – 6 bulan. Pertambahan berat badannya antara 0,2 – 0,4 kg per hari. Keragaman ini bergantung pada banyaknya susu dari induk serta mutu pakan sehari-harinya. Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer lebih tinggi dan mencapai 48% - 50% dari berat badannya.
Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, bulat, ditutupi oleh rambut yang putih, berkaki pendek, hidung yang tidak pesek, telinga yang panjang, kepala berwarna coklat kemerah-merahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih yang ada diwajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari penyakit kulit akibat sengatan sinar matahari. Kambing ini sangat suka berjemur disiang hari. Kambing Boer jantan maupun betina semuanya bertanduk.
Kambing Boer dapat hidup pada temperatur lingkungan yang ekstrim, mulai dari suhu sangat dingin (-25oC) hingga sangat panas (43oC) dan mudah beradaptasi pada perubahan temperatur lingkungan. Tahan terhadap penyakit. Kambing Boer dapat hidup dikawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau padang rumput. Secara alamiah Kambing Boer adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.


KARATERISTIK KAMBING BOER JANTAN
Kambing Boer Jantan mempunyai bentuk badan yang tegap dan kokoh. Mulai dari badan bagian depan hingga belakang dipenuhi dengan otot. Kambing Boer Jantan juga dapat menjadi hewan yang jinak, terutama jika terus berada disekitar manusia sejak lahir. Bobot badan dewasanya, saat berumur 2 – 3 tahun, dapat mencapai 120 – 150 Kg. Kambing Boer suka jika digaruk atau diusap dibagian belakang telingannya hingga punggung dan sisi perutnya. Dapat ditangani dengan mudah dengan memegang tanduknya. Namun, sebaiknya tidak mendorong bagian depan kepalanya karena Kambing Boer akan menjadi agresif. Kambing Boer juga dapat dilatih untuk dituntun dengan tali.
Kambing Boer Jantan dikawinkan setiap saat sepanjang tahun. Namun, aktivitasnya lebih meningkat pada malam hari. Bau kambing jantan sangat tajam dan ini berfungsi untuk menarik perhatian kambing betina. Seekor pejantan siap dikawinkan saat berumur 7-8 bulan. Disarankan bahwa satu pejantan tidak melayani lebih dari 8-10 betina sampai pejantan itu berusia satu tahun lebih. Kambing Boer Jantan yang telah dewasa (2 – 3 tahun) dapat melayani 30 – 40 betina. Pejantan sebaiknya dipisahkan dari kambing betina ketika berusia 3 bulan agar tidak terjadi perkawinan yang tidak direncanakan. Setiap ekor dapat berfungsi sebagai pejantan yang baik hingga 7 – 8 tahun.

KARATERISTIK KAMBING BOER BETINA
Kambing Boer betina tumbuh seperti kambing yang jantan, tetapi lebih terlihat feminin dengan kepala dan leher yang agak lonjong. Kambing Boer sangat jinak dan pada dasarnya tidak banyak berulah. Dapat dikawinkan ketika berusia 10 – 12 bulan, tergantung dari ukuran tubuhnya. Usia kebuntingannya adalah 5 bulan. Mampu melahirkan cempe sebanyak tiga kali dalam dua tahun. Betina berusia satu tahun dapat menghasilkan 1 – 2 anak. Setelah beranak yang pertama, dapat mempunyai anak kembar dua, tiga, bahkan empat. Induk Kambing Boer dapat menghasilkan lemak susu yang sangat tinggi untuk anak-anaknya. Ketika anaknya berusia 2,5 – 3,5 bulan maka air susu induk mulai mengering. Jumlah putingnya adalah 2 atau 4. Jika berputing 4 maka sangat mungkin bahwa tidak semuanya menghasilkan susu. Sebagai induk yang tidak mengenal musim kawin maka tiga bulan setelah melahirkan akan siap untuk dikawinkan lagi. Birahinya mudah diketahui dari pergerakan ekornya yang lebih cepat dari biasanya atau sering disebut ”flagging”. Kambing betina dapat menjadi induk yang baik hingga 5 – 8 tahun. Bobot badan dewasanya mencapai 80 – 90 Kg pada umur 2 – 3 tahun.

PERKAWINAN SILANG DENGAN KAMBING LOKAL
Kambing yang diternakkan di Indonesia adalah berbagai varietas jenis kambing perah. Jika Kambing Boer Jantan dikawinkan dengan kambing lokal, baik secara kawin alam atau secara kawin suntik, hasil persilangannya (F1) yang memiliki 50% genetik Kambing Boer sangatlah mengagumkan. Keturunan F1 ini akan memiliki genetik dari Kambing Boer yang kuat. Ukuran tubuh dan tingkat pertumbuhannya tergantung pada jenis kambing lokal yang dikawinsilangkan. Tergantung dari mutu pakannya, hasil silangan jantan dapat mencapai berat untuk dipasarkan yaitu 35 – 45 Kg dalam enam sampai delapan bulan dengan jumlah daging yang lebih banyak dibandingkan jenis kambing lokal dengan usia yang sama. Penting difahami bahwa protein membentuk otot. Untuk itu maka sebaiknya jagung, tanaman leguminosa, dan rumput yang tersedia lokal digunakan sebagai sumber protein dalam pakan. Pada usia satu minggu, hendaknya anak kambing juga mendapatkan makanan yang sama dengan yang diberikan kepada induknya..
Sangat disarankan agar Kambing Boer jantan hasil persilangan dikastrasi/dikebiri. Hal ini untuk mengurangi resiko perkawinan yang tidak direncanakan dan untuk mendapatkan pertumbuhan yang tinggi sehingga segera mencapai berat jual kambing pedaging. Pada usia 6 – 8 bulan, Kambing Boer sudah siap untuk dipasarkan. Untuk kambing betina F1 dapat di catatkan ke Registrasi Kambing Boer Indonesia dan memperoleh sertifikat yang menyatakan garis keturunannya dari Kambing Boer. Ketika kambing betina ini mencapai usia satu tahun, tergantung dari tingkat pertumbuhannya, dapat dikawin silangkan lagi dengan pejantan Kambing Boer yang garis keturunannya berbeda.
Cempe yang lahir (F2) akan membawa 75% genetik Kambing Boer. Kambing Boer Jantan F2 hendaknya dikastrasi/dikebiri lalu dijual untuk dagingnya. Kambing Boer betina F2 saat berumur satu tahun dapat dikawinkansilangkan lagi dengan pejantan Kambing Boer yang berbeda dari ayah atau kakeknya. Keturunannya (F3) adalah anak-anak Kambing Boer dengan 87,5% genetik Kambing Boer. Generasi selanjutnya (F4) menjadi 93,75% lalu generasi kelima (F5) memiliki 96,875% (97%) genetik Kambing Boer. Kambing-kambing F5 ini, dalam sertifikat pencatatan dapat dinyatakan sebagai ”Kambing Boer Galur Murni”.

SELAYANG PANDANG KAMBING BOER (TIPE PEDAGING)

1.Kambing Boer asalnya dari Afrika Selatan. Kambing Boer yang ada di Fapet Unibraw adalah kambing Boer Murni dan bersertifikat yang didatangkan dari Breeder Australia, terdiri atas 6 (enam) galur / garis keturunan sbb :
a.KOVIN
b.BANJO
c.KLEIN DIAMOND
d.HIGHLAND
e.TYSON
f.TARSAN

2 Keunggulan kambing Boer adalah kambing ini tipe pedaging; bentuknya kompak, warna bulu bagian tubuh putih dan bagian leher sampai kepala coklat, berat dewasa jantan mencapai 140 kg, berat lahir tinggi 4-5 kg, tipe kelahiran rata-rata 2 (twins), pertumbuhan cepat, mudah beradaptasi dengan lingkungan setempat, rendah lemak, toleransi dengan pakan berkualitas rendah,

3.Karkas Kambing boer murni bisa mencapai (48-52 %),
4.Kambing Boer jantan bila di silangkan dengan kambing lokal pada keturunan pertama (F-1) mempunyai keunggulan: Berat lahir (30-40 %) lebih tinggi berat lahir kambing lokal; Pertambahan berat badan per hari umur sebelum sapih mencapai 200 gr/hari, umur setelah disapih 125-150 gr/hari, warna bulu masih bervariasi.
5.Karkas Kambing hasil persilangan dengan kambing boer (F-1) bisa mencapai (48-50 %), dan mempunyai warna daging yang cerah,
6.Cempe hasil inseminasi buatan, tipe kelahiran twins dam triplet

0 komentar:

Posting Komentar